Mengapa Sampah Plastik Dapat Mencemari Lingkungan?

mengapa sampah plastik dapat mencemari lingkungan

Bayangin deh, kamu lagi jalan-jalan di pantai, ceritanya mau healing, eh malah nemu sampah plastik berserakan. Pasti kesel banget, kan? Tapi, lebih dari sekadar pemandangan yang nggak enak, sampah plastik punya dampak yang lebih dalam. Kita bahas yuk mengapa sampah plastik dapat mencemari lingkungan?

Proses Sampah Plastik yang Susah Terurai

Sampah plastik tuh bener-bener jadi masalah besar untuk lingkungan kita. Bayangkan, plastik butuh waktu ratusan tahun buat terurai! Mikroorganisme dan sinar UV bisa ngerusak plastik, tapi nggak bikinnya hilang sepenuhnya. Malah, plastik yang terurai bakal pecah jadi partikel kecil bernama mikroplastik. Partikel ini bisa nyelip di tanah, air, bahkan udara, dan susah dibersihin.

Dampak Sampah Plastik

1. Dampak Sampah Plastik ke Tubuh Manusia

Mikroplastik udah ditemuin di makanan, air minum, bahkan udara yang kita hirup. Penelitian masih terus dilakukan buat ngerti efek jangka panjangnya ke kesehatan, tapi beberapa studi menunjukkan potensi risiko jika terpapar dalam jumlah yang banyak, yaitu bisa meningkatkan risiko kanker, gangguan hormon, peradangan, atau penyerapan zat beracun yang nempel di plastik.

Makanya, WHO menyarankan buat waspada dan kurangi paparan mikroplastik sebisa mungkin. Semakin banyak orang sadar dan tahu cara ngelola sampah plastik, semakin baik deh buat lingkungan kita dan generasi yang akan datang.

2. Dampak Sampah Plastik ke Hewan Liar

Banyak hewan kira plastik itu makanan. Contohnya, penyu sering salah makan kantong plastik mirip ubur-ubur, atau burung laut yang memberi anaknya plastik karena ngira itu ikan. Plastik bisa nyumbat pencernaan mereka, bikin kelaparan, bahkan mati. Mikroplastik yang ada di air dan tanah pun bisa masuk rantai makanan juga dan berpotensi balik ke manusia lewat seafood yang kita makan.

3. Dampak Sampah Plastik ke Ekosistem Laut

Indonesia termasuk penyumbang sampah plastik ke laut terbesar di dunia, lho! Databoks nyebut sekitar 398 juta ton plastik Indonesia bocor ke laut, lebih tepatnya pada tahun 2022. Sampah ini ngerusak terumbu karang, mencekik biota laut, dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Belum lagi, mikroplastik yang diserap ikan bisa berakhir di piring kita.

Sumber Utama Pencemaran Plastik di Indonesia

  • Kantong plastik sekali pakai: Indonesia menghasilkan sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik per tahun (KLHK, 2018), banyak yang berakhir di sungai dan laut.
  • Sistem pengelolaan sampah yang belum optimal: Hanya 60-70% sampah terangkut ke TPA, sisanya dibakar atau dibuang sembarangan (Detik.com).
  • Kurangnya kesadaran daur ulang: Baru 10-15% sampah plastik didaur ulang, sisanya menumpuk di TPA atau lingkungan.

Peran Masyarakat, NGO, dan Pemerintah dalam Mengurangi Sampah Plastik

  • Masyarakat: Bisa mulai dari hal kecil kayak bawa tas belanja reusable, tumbler, atau pilah sampah organik/anorganik.
  • NGO: Komunitas seperti Greeneration Foundation atau Divers Clean Action sering adain bersih pantai dan edukasi ke masyarakat.
  • Pemerintah: Sudah ada aturan kantong plastik berbayar dan target pengurangan sampah plastik 70% pada 2025. Tapi, implementasi masih perlu diperkuat, terutama di daerah.

Pentingnya Daur Ulang untuk Mengurangi Sampah Plastik

Daur ulang bisa ngurangin sampah plastik yang masuk TPA. Contohnya, botol plastik PET bisa diolah jadi kain polyester atau furnitur. Sayangnya, di Indonesia, fasilitas daur ulang masih terbatas. Makanya, kita perlu dukung bisnis circular economy kayak Rebricks (ubah sampah plastik jadi paving block) atau Waste4Change yang fokus ke pengelolaan sampah bertanggung jawab.

Bagaimana cara membuang sampah dengan baik?

  1. Pilah sampah organik & anorganik di rumah.
  2. Kompos sampah organik buat pupuk.
  3. Kumpulkan sampah anorganik (plastik, kertas, logam) di bank sampah atau titik daur ulang.
  4. Tekan penggunaan plastik sekali pakai—misal, bawa kotak makan sendiri kalo beli makanan.
Tapi, masalahnya: “Aku udah capek-capek pilah, eh di TPA dicampurin lagi!”

Ini terjadi karena infrastruktur daur ulang masih minim. Solusinya, kita perlu dorong pemerintah buat:

  • Bangun lebih banyak fasilitas pengolahan sampah terpadu.
  • Edukasi petugas TPA buat pilah sampah.
  • Dukung industri daur ulang lokal.

Read AlsoJenis-Jenis Pencemaran Lingkungan

Penutup

Sampah plastik tuh kayak silent killer—nggak cuma merusak pemandangan, tapi juga mengancam kesehatan dan ekosistem. Walau dampaknya nggak kerasa langsung, kita perlu bertindak sekarang sebelum terlambat. Yuk, mulai dari diri sendiri, ajak teman-teman, dan terus kritisi pemerintah biar kebijakan pengelolaan sampah makin membaik!

Bumi cuma satu, jangan sampe kita warisin ke anak cucu cuma sampah plastik!

 

Reference:
– https://www.halodoc.com/artikel/5-bahaya-mikroplastik-bagi-kesehatan-tubuh
– https://databoks.katadata.co.id/lingkungan/statistik/b556119b3e595f4/cek-data-mahfud-sebut-laut-indonesia-tercemar-ini-datanya
– https://www.detik.com/sulsel/watampone/d-7318271/pengelola-ungkap-30-sampah-warga-tak-terangkut-ke-tpa-passippo-bone
Avatar Dina Andriany

Artikel menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *