Pengalaman Blogger Meetup Eco Blogger Squad (EBS) yang Pertama di Almond Zucchini
Day 1 Eco Blogger Squad Meetup - Selama 3 tahun, aku sudah menjadi bagian dari komunitas Eco Blogger Squad (EBS) yang merupakan sebuah komunitas atau wadah bagi para blogger yang peduli terhadap isu lingkungan. Selama ini, interaksi kami terbatas pada pertemuan daring atau online.
Namun, pada tanggal 24 November 2023 kemarin, EBS mengadakan acara offline gathering untuk pertama kalinya dan momen ini menjadi pengalaman blogger aku yang pertama juga, dalam konteks bertemu dengan blogger lain.
Aku merasa sangat gugup namun juga antusias dengan kesempatan ini, karena ini kali pertama aku ikut acara blogger meetup atau kumpul-kumpul bareng blogger lain.
Tahu nggak? Selama 3 tahun ini, kebanyakan dari kami sering off cam, mungkin karena banyak malunya, tipikal blogger itu emang kebanyakan introvert dan pemalu kali ya, termasuk aku sendiri. Tapi, kalo udah sesi tanya jawab, behh, waktunya ga cukup kalo hanya satu jam aja walaupun nanya beraninya cuman lewat jalur chat box haha.
Jujur aja, walaupun sudah 3 tahun lamanya, aku hanya kenal sedikit dari mereka. Itupun hanya sekedar visual dan nama karena sering muncul di home dan story Instagram aku. Aku pun jadi kepikiran, kalo udah sampe sana nanti (lokasi acara) bagaimana ya?
Oleh karena itu, aku akan berbagi pengalaman seru dan inspiratif dalam acara meetup Eco Blogger Squad tersebut. Acara ini berlangsung selama 2 hari dan pertemuan pertama kami dilakukan di Almond Zucchini Cooking Studio di Jakarta Selatan.
Perjalanan Menuju Almond Zucchini
Alhamdulillah, aku ga pergi sendirian ke acara blogger meetup ini. Bersama dengan dua anggota EBS lainnya dari Kalimantan Barat, kami pergi bersama-sama. Aku pergi bareng kak Siti dari Pontianak dan kak Multi dari Singkawang.
Singkat cerita, kami tiba di Almond Zucchini dengan semangat yang tinggi. Tempat ini tidak hanya menyediakan demo masak dan makan-makan, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik. Aku bertemu dengan anggota EBS yang lainnya dan kami benar-benar tidak sabar untuk memulai acara ini.
Acara Dibuka dengan Semangat
Acara dimulai dengan sambutan dari para penyelenggara, termasuk perwakilan dari Blogger Perempuan Network, HIIP Indonesia, dan DDA. Kami juga memiliki pembawa acara yang energik, Kak Oca, yang membuat suasana semakin hidup. Dengan semangat yang membara, kami siap mengikuti berbagai workshop yang menarik.
1. Workshop Mengenal Produk Lokal dari Hutan
Workshop pertama dipandu oleh Kak Crissy dari PARARA Indonesia. Ia memperkenalkan berbagai produk lokal yang berasal dari hutan. Produk-produk ini nantinya akan digunakan dalam demo masak ada acara selanjutnya.
Beberapa contoh produk lokal yang diperkenalkan adalah tepung mocaf, moringa, jewawut, dan masih banyak lagi. Aku sangat terkesan dengan keberagaman produk lokal ini dan bersemangat untuk mencoba membuat berbagai hidangan dengan menggunakan produk-produk tersebut.
2. Demo Masak Bareng Chef Brian
Setelah workshop mengenai produk lokal selesai, kami diajak untuk ke dapur studionya Almond Zucchini. Di sini, kami akan mengikuti demo masak bersama Chef Brian. Sebelum demo dimulai, kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Chef Brian dan Kak Crissy memberikan petunjuk-petunjuk tentang bahan dan langkah-langkah pembuatan hidangan pertama, yaitu Mi Ayam Rica.
Chef Brian menjelaskan dengan detail proses pembuatan mi mocaf, bumbu ayam rica, dan pentol jewawut. Kami belajar cara membuat mi dari beberapa tepung lokal seperti mocaf, sorgum, dan kentang. Chef Brian juga memberikan tips agar mi yang dibuat tidak lengket. Setelah demo masak selesai, kami semua berkesempatan untuk mencicipi hidangan yang kami buat.
Mi Ayam Rica |
Selain Mi Ayam Rica, kami juga belajar membuat hidangan lainnya yaitu Moringa Chocolate Parfait. Pada menu ini, anggota EBS turun tangan langsung dalam proses demo masak karena karena semua bahan-bahannya sudah jadi dan proses pembuatan dessertnya juga tidak lama.
Oh iya, sebelum itu, aku mau kasi tahu kalo moringa atau daun kelor itu memiliki segudang manfaat loh! Tanaman ini bahkan diakui oleh WHO sebagai "Pohon Ajaib" dan "The New Superfood" karena kaya akan nutrisi penting untuk tubuh.
Moringa atau daun kelor memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada spirulina, vitamin A dan C yang lebih tinggi daripada chlorella, kalsium dan zat besi yang lebih tinggi daripada matcha. Wah, patut dikonsumsi sih untuk memenuhi gizi kita, terutama anak-anak agar tidak malnutrisi atau stunting. Harganya juga tergolong murah dibandingkan superfood lainnya.
Oke, lanjut pembahasan yang tadi. Mengenai demo masak makanan ini, kami ditantang untuk lomba plating antar kelompok. Lucu banget kalo mengingat momen ini, soalnya kelompok aku kelewat kreatif haha.
Kami sadar hasil platingnya kurang menarik, tapi karena tidak mau kalah, kami kasi nama sesuai fisiknya aja. Ada yang namanya masyarakat adat (ini yang paling bagus), ada juga hutan gundul kalo ga salah (karna daun strawberrynya copot), dan yang terakhir aku lupa sih namanya 😭
Kami sangat senang dapat belajar membuat hidangan penutup ini dan berkesempatan untuk berkreasi dalam proses pembuatannya. Aku juga suka sama dessert ini karena rasanya cukup unik dan ga terlalu manis, I like it ❤
Moringa Chocolate Parfait |
Foto Bareng |
3. Main ke Hutan Tanpa ke Hutan Bareng Hutan Itu Indonesia (HII)
Setelah menikmati demo masak yang mengenyangkan, kami melanjutkan kegiatan dengan mengikuti workshop yang diadakan oleh Hutan Itu Indonesia (HII). Workshop ini mengajak kami untuk terhubung dengan suasana hutan melalui lima indera kita sebagai manusia, yaitu sentuhan, penglihatan, bau, pendengaran, dan rasa.
Setiap kelompok bergantian mencoba jalan-jalan ke hutan mini yang disediakan di meja belakang. Kami dapat menyentuh berbagai tumbuhan, kayu, lumut, dan isi hutan yang lainnya. Kami juga dibolehin nyicip beberapa madu dan aku mencoba madu mangrove dan madu hutan.
Tak hanya itu, kami juga menghirup kayu manis, cengkeh, dan beberapa aroma terapi yang mirip dengan aroma di hutan. Last but not least, kami berkesempatan melihat hutan melalui teknologi virtual reality dan mendengarkan suara-suara hutan melalui speaker yang disediakan.
Acara Penutup
Setelah menikmati workshop yang menyenangkan, kami mengikuti acara kuis tentang lingkungan. Meskipun aku tidak berhasil memenangkan kuis, aku sangat senang dapat berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan berbagi pengetahuan dengan anggota EBS lainnya.
Acara ditutup dengan foto bersama dan makan malam. Setelah itu, kami semua bersiap-siap pergi ke hotel untuk istirahat, karena hari ini cukup capek juga sih, soalnya aku pribadi harus mengeluarkan banyak energi untuk berinteraksi dengan banyak orang 😆.
Besok, kami akan menanam mangrove di Pantai Indah Kapuk, baca cerita lengkapnya pada postingan blog yang berjudul Pengalaman Menanam Mangrove di PIK Mangrove Jakarta Bersama Eco Blogger Squad.
Acara blogger meetup Eco Blogger Squad merupakan pengalaman seru dan inspiratif bagi aku. Selain dapat belajar tentang produk lokal, produk hutan dan memasak bersama Chef Brian, aku juga berkesempatan bertemu orang-orang yang dulunya hanya bisa diliat via daring.
Aku berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi konten kreator yang peduli terhadap lingkungan. Walaupun ga sempurna, tapi bisa selip-selip sedikit informasi tentang isu lingkungan dengan konsisten. Mungkin, suatu saat nanti kalian bisa juga kumpul bareng begini tanpa biaya dan seru-seruan bareng. Aku tidak menyangka hari pertama kami kumpul bareng ternyata seru dan nyaman. Beda banget dengan ekspektasi yang aku bayangin haha.
Aku pribadi puas pol dengan pengalaman yang aku dapatkan dalam acara blogger meetup Eco Blogger Squad ini. Terimakasih buat semua panitia yang sabar banget dengan kelakuan kami. Terimakasih banyak DDA, Blogger Perempuan, dan HIIP Indonesia ❤
#EBSDayOut